Mensinerjikan Kekuatan untuk Kemajuan Betawi
Belum lama ini benturan antar Ormas Betawi kembali terjadi lantaran sepetak
lahan. Realitas tersebut amat menyedihkan sekaligus menyakitkan. Realitas yang
tentunya amat melenceng dari visi misi Ormas Betawi tersebut yang ingin
mengangkat harkat martabat kaum Betawi dan bisa menjadi tuan rumah di kampung
halamannya sendiri.
Sebagai anak Betawi, saya sungguh tak habis pikir mengapa benturan di antara
Ormas Betawi kerapkali terjadi hanya karena persoalan sepele. Dan, sepertinya,
para pengurus ormas di tingkat pusat menganggap hal biasa bila terjadi gesekan
di antara anggota ormas mereka di bawah. Sehingga mereka tak pernah mencari
solusi dari setiap benturan yang muncul hingga di lain hari benturan itu
kembali terjadi.
Seharusnya, setidak-tidaknya menurut saya, begitu terjadi benturan para elit
dari masing-masing ormas duduk satu meja dan mencari solusi terbaik agar di
kemudian hari tidak lagi terjadi gesekan atau benturan hanya karena persoalan
lahan. Bukannya menutup mata pada kejadian yang pada dasarnya mencoreng nama
Betawi karena sama-sama orang Betawi kok bentrok melulu.
Sayangnya, upaya duduk satu meja itu sampai saat ini
belum kedengaran wacananya, meski yang namanya bentrokan sesama Ormas Betawi
kerap terjadi. Lebih disayangkan lagi, BAMUS Betawi selaku payung Ormas Betawi
pun tidak mengambil langkah strategis sebagai upaya meminimalisasikan gesekan
di antara Ormas Betawi yang berpayung di BAMUS Betawi.
Kita yang mendambakan eratnya ukhuwah di antara sesama anak Betawi, tentunya
berharap ke depan tak terdengar lagi berita tentang benturan sesama anak Betawi
yang berbeda bendera lantaran persoalan lahan yang ujung-ujungnya cuma jadi
tukang parkir dan tukang ngutip duit keamanan kepada pedagang yang mayoritas
hidupnya juga senin – kemis.
Karena tujuan kita aktif di Ormas Betawi menginginkan agar generasi muda
Betawi selaku penduduk inti Kota Jakarta dapat meningkatkan skill-nya
sehingga bisa bersaing secara sehat dengan saudara-saudara kita dari daerah
lain dalam segala bidang. Karena itu sebagai pengurus maupun anggota Ormas
Betawi kita dituntut konsisten dalam memperjuangkan kaum Betawi tanpa memandang
bendera.
Bendera boleh berbeda tetapi Betawi tetap satu. Satu-kesatuan yang akhirnya
mensinerjikan kekuatan kita dalam menjalankan sebuah gerakan besar mengangkat
harkat martabat kaum Betawi dengan menitik beratkan pada peningkatan SDM kaum
muda Betawi. Tentu, upaya besar ini membutuhkan pengorbanan dari para tokoh,
pejabat, politisi, budayawan, dan pengusaha Betawi untuk bersatu demi kemajuan
Betawi.
Jangan kaum Betawi cuma dijadikan ‘sisir’ yang dicari saat mau dipake dan
setelah dipake diletakin lagi secara sembarangan!
http://majalahbatavianews.wordpress.com
Category:
0 komentar